TOXIC FRIENDSHIP
TOXIC FRIENDSHIP
![]() |
Source: Google |
Hello teman-teman, sejauh mata memandang sepertinya kata “toxic” memang sedang booming saat ini
yang tidak hanya didunia percintaa, pekerjaan, tetapi juga dalam pergaulan loh.
Kalau dalam percintaan pasti terkenal banget dengan yang namanya “toxic
relationship”, tapi kali ini pembahasan kita agak beda yaa jauh-jauh dulu dari
ilmu percintaan, belum katam soalnya wkwkwk. Nah, teman-teman sewaktu saya
bersekolah dulu, saya jarang sekali menemuman toxic relationship seperti ini,
mungkin ada ya tapi lebih ke drama musuh-musuhan atau cemburu kalau temen atau
sahabatnya deket ama orang lain. Namun, sewaktu berkuliah ternyata masalah
pertemannya lebih dari itu, mulai bermunculan teman-teman fake hingga muncullah
istilah fake friendship. Berikut tipe-tipenya:
1.
Ada Forum dalam Forum
![]() |
Source: Google |
Well,
pasti ini sering banget terjadi ya. Maksud ada forum di dalam forum ini ialah
ketika kamu berteman atau bersahabat dengan sekelompok orang, namun ternyata
mereka juga membangun kelompok lain dalam kelompok ini sehingga muncul
perpecahan dari dalam. Misal kita sebut saja “geng”, geng-mu terdiri dari 9
orang kemudian nomer 1-3 tampak lebih dekat dan sering berbagi kisah, sedangkan
pada nomer 4-9 tidak seperti itu. Bahkan antarkelompok dalam geng ini pun
saling memiliki rahasia masing-masing yang tidak boleh dibocorkan satu sama
lain. Contohnya saja seperti ini, si nomer 3 ingin mendaftar beasiswa tetapi ia
takut bersaing dengan si nomer 5, sehingga ia hanya menceritakan hal ini pada
si nomer 1 dan 2 saja lalu meminta mereka menjaga rahasia ini. Lalu, ketika
hari terakhir pengumpulan terakhir berkas beasiswa tiba, si nomer 3 ini baru
menceritakan bahwa ada beasiswa yang buka padahal ia sudah siap dengan semua
persyaratannya dan berlagak seolah-olah juga baru tau kabar tersebut. Jadi,
menurut teman-teman, apakah ini adalah hubungan pertemanan yang sehat?
2. Setia dalam Keburukan
Ini banyak sekali terjadi dalam
dunia perkuliahan. Memang mencari teman yang setia saat kuliah itu susah, namun
ketika dapat yang setia kita ga mesti bucin dalam keburukan juga dong ya. Kita juga
tau bahwa di awal ospek sering dikatakan “kalian harus kompak, masuk sama-sama,
keluar sama-sama”. Kata-kata inilah yang sering disalahartikan dalam ikatan
pertemanan yang sama-sama tidak ada motivasi untuk berjuang, asalkan bersama
baik buruknya ya hadapi saja. Contohnya seperti ini, suatu ketika si A merasa
kesulitan dengan pengerjaan skripsinya lalu si B karena merupakan teman
dekatnya juga turut bermalas-malasan dan bahkan ketika sudah ada peluang untuk
maju lebih dulu B lebih memilih berhenti
untuk menunggu progress si A
dulu. Namun sialnya, ketika si A sudah kelar dengan urusannya, maka si B pun
ditinggalkannya. Menyakitkan bukan? Kisah
pertemanan terkadang memang lebih menyakitkan dari kisah percintaan huhu.
3.
Cemoohan dianggap Sebagai Pujian
Kita memang selalu diberi nasehat
oleh orang tua untuk tidak memilih-milih teman, tapi siapa diri kita juga
ditentukan dengan siapa kita berteman. Kalau kita berteman dengan orang yang
tepat maka kita akan bersinar, jika tidak maka kita akan meredup. Berteman juga
akan menguras emosi dan tenaga untuk beradaptasi dengan sifat mereka yang
terkadang tidak sesuai dengan ekspektasi kita. Terlebih lagi jika berada di
dalam circle yang sering menjatuhkan mental sesame teman. Kita balik lagi pada
contoh persahabatan 9 orang tadi, geng tersebut sudah mengetahui bahwa si nomer
5 adalah mahasiswa yang pintar dan paling unggul diantara yang lain. Namun,
ketika nomer 5 mendapat prestasi maka mereka tidak memberikan kata selamat,
dukungan, bahkan pujian hanya kalimat-kalimat negatif yang mudah terlontar dari
mulut mereka seperti :
“Ah, gitu aja aku juga bisa”
“Wah, kamu menang dari si Z ya? Padahal Z kan udah terkenal banget pinternya? Kok bisa sih?”
Kata-kata seperti ini mudah sekali
terlontarkan, namun tentunya sulit terhapus dalam ingatan orang yang diberikan
cemoohan ini. Untuk itulah, dalam berteman juga harus dipikirkan matang-matang
mengenai kenyamannya, manfaatnya, dan persamaan persepsinya atau bahasa kerennya
sering disebut sebagai “satu frekuensi”. Apalagi kalau tersinggung sedikit,
pasti akan dilabeli sebagai orang yang “baperan”. Lelah ga sih kalau harus
memaklumi hal yang salah hanya demi sebuah pertemanan yang belum tau ujungnya?
![]() |
Source: Google |
Nah, untuk
teman-teman yang baru ingin menginjakkan kaki ke ranah perkuliahan atau bagi
moms and dad yang anak atau keponakannya akan segera atau sudah berada di ranah
ini, maka harus sesegara mungkin diberikan nasehat dan motivasi dalam memilih
teman dan pergaulan. Kita mesti menyadari bahwa secara langsung maupun tidak
langsung, circle pertemanan juga akan mempengaruhi pola pikir, kebiasaan,
motivasi, dan juga pola belajar dalam perkuliahan.
Teman itu ada
banyak, jangan terjebak dengan toxic friendship hanya karena takut, tertutup, dan sulit
beradaptasi. Tetap semangatttt yaaa, semoga dijauhkan dari toxic friendship 😆.
Baru saja mengalami hal ini, mbak... duh jadi mau curhat, yang jelas kalo dah toxic itu sangat merugikan... dan emang racunnya bahaya.
ReplyDeleteSini kak, kita curcol hehe
DeleteTeman itu ibarat minyak wangi dan pandai besi. Kalau berteman dengan penjual parfum, maka akan kena wanginya. Namun ketika kita berteman dengan pandai besi, bisa kecipratan api nya. Jadi teman itu secara tidak langsung punya pengaruh besar loh dalam kehidupan. Ada baiknya, lebih selektif agar terhindar dari toxic friendship tadi,
ReplyDeleteBener banget kak, gpp sedikit asal berkualitas
DeletePernah banget ngalamin toxic friendsip macam begini, lelah haha. Untungnya semakin berumur, udah ga butuh lagi teman-teman palsu. Ga cocok, byeee :p
ReplyDeleteIya kak, aku juga merasa udah mulai berumur. udah mulai bodo amat haha
DeleteKadang terjebak di suasana toxic friendship yang sangat melelahkan....astaghfirullal'aziim....
ReplyDeleteMinta-minta dijauhkan selalu ya kak...
DeleteDulu pernah begitu, capek punya temen tapi toxic.. Makin lama makin ga peduli, biarlah temen satu dua yg penting tulus
ReplyDeleteIya kak, ga suka banget kalo berteman tapi bikin lelah jiwa dan raga
DeleteItulah penting banget dalam berteman jangan terlalu mudah baper. Capek kita dibuatnya kann
ReplyDelete.
Niat pen setia, tapi rawan dikhianati huhu
DeleteJauh-jauh dech saka teman toxic. Dan aku alhamdulillah belum nemui kek nya teman toxic.
ReplyDeleteAlhamdulillah ya Bund :)
Deletenah, iya saya nih yang punya anak remaja, duh kadang ya gak bisa dihinari anak-anak, tapi kan itu ngaruh ke pergaulan dia juga. moga anak-anak kita semua dilindungi Allah SWT
ReplyDelete